1.
Iman kepada kitab-kitab
Allah
Arti iman kepada kitab-kitab Allah
adalah mempercayai dalam hati bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabNya
melalui para utusannya, di dalamnya adalah kalamnya Allah. Allah berfirman:
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً
وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللهُ النَّبِيِّيْنَ مُبَشِّرِيْنَ وَ مُنْذِرِيْنَ وَأَنْزَلَ
مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا
فِيْهِ (البقرة 213)
“Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para
Nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkanNya
bersama mereka Kitab yang mengandung
kebenaran, untuk keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan.”
Kitab-kitab Allah merupakan
kalam-kalam Allah yang azali (dahulu), bersama dengan dzatnya Allah, suci dari
huruf dan suara dan segala yang terkandung di dalamnya adalah benar.
Allah menurunkan 104 kitab dengan
perincian sebagai berikut:
1.
50 kitab diturunkan kepada
Nabi Syist
2.
30 kitab diturunkan kepada
Nabi Idris
3.
10 kitab diturunkan kepada
Nabi Adam
4.
10 kitab diturunkan kepada
Nabi Ibrohim
5.
Kitab Tauroh diturunkan
kepada Nabi Musa
6.
Kitab Injil diturunkan
kepada Nabi Isa
7.
Kitab Zabur diturunkan
kepada Nabi Daud
8.
Kitab Alquran diturunkan
kepada Nabi Muhammad sallallahu’alahi wa sallam
Faidah
Nama-nama Alquran ada 4, yaitu:
Alquran, Alkitab, Addzikr dan Alfurqan. Alquran berisi 30 juz, 114 surah. Ibnu
Abbas berkata “jumlah ayat Alquran ada 6.616 ayat, 77.934 kalimat/kata, 333.671
huruf.”
Allah menjaga Alquran dari
perubahan tangan manusia sebagaimana perubahan yang dilakukan pada kitab Injil
dan Taurat. Allah berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا
الذِّكْرَ وَ إِنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ (الحجر 9)
“Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-quran dan pasti kami
(pula) yang memeliharanya.”
2.
Iman kepada
utusan-utusan Allah
Rasul adalah seorang laki-laki merdeka yang diberi
wahyu oleh Allah dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia. Nabi
adalah seorang laki-laki merdeka yang diberi wahyu oleh Allah dan tidak
diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia.
Arti iman kepada utusan-utusan Allah adalah mempercayai
dalam hati bahwa Allah mengutus utusan-utusanNya kepada makhluk Allah untuk
memberi hidayah, menyempurnakan kehidupan kehidupan dunia dan akhirat. Allah
memberi keistimewaan kepada mereka dengan mukjizat yang menunjukan kebenaran
mereka. Mereka telah menyampaikan semua perintah Allah. Wajib memuliakan mereka
tanpa membedakan satupun diantara mereka dan mereka terjaga dari segala dosa
besar maupun dosa kecil.
Jumlah para Nabi 124.000 Nabi dan jumlah para Rasul ada 313
Rasul. Dan wajib bagi setiap manusia mengetahui 25 rasul secara terperinci.
Yaitu:
1.
Adam 11. Yusuf 21.
Yunus
2.
Idris 12. Ayyub 22. Zakariya
3.
Nuh 13. Syu’aib 23.
Yahya
4.
Hud 14. Harun 24.
Isa
5.
Shaleh 15. Musa 25. Muhammad SAW
6.
Ibrahim 16. Ilyasa’
7.
Lut 17. Dzulkifli
8.
Isma’il 18. Daud
9.
Ishaq 19. Sulaiman
10. Ya’qub 20.
Ilyas
Wajib bagi manusia untuk mengetahui sifat wajib (yang
pasti ada dalam diri seorang Rasul), mustahil (yang tidak mungkin ada
dalam diri seorang Rasul) dan jaiz (yang boleh terjadi dalam diri
seorang Rasul) bagi Rasul.
Sifat wajib bagi Rasul ada 4, yaitu:
1.
As-Shidq (jujur)
Allah berfirman:
وَ صَدَقَ اللهُ وَ رَسُوْلُهُ
(الأحزاب 22)
“Dan benarlah
Allah dan Rasul-Nya.”
وَ صَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ (يس
52)
“Dan benarlah Rasul-rasul-Nya.”
2.
Al-Amanah (dapat dipercaya)
Allah berfirman:
أَنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ أَمِيْنٌ (الدخان 18)
“Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dapat kamu
percaya.”
3.
At-Tabligh (menyampaikan)
Allah berfirman:
يَا اَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَ
إِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَه (المائدة 67)
“Wahai Rasul!
Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak lakukan
(apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanah-Nya.”
4.
Al-Fathonah (cerdas)
Sifat mustahil bagi Rasul ada 4, yaitu:
1.
Al-Kidzb (berbohong)
2.
Al-Khiyanah (ingkar janji)
3.
Al-Kitman (tidak
menyampaikan risalah)
4.
Al-Baladah (bodoh)
Sifat jaiz bagi Rasul adalah sifat-sifat
manusiawi pada umumnya dengan tanpa mengurangi derajat kenabian yang mulia.
Seperti makan, minum, sakit yang ringan, berjalan di pasar dan menikah. Allah
berfirman:
وَ مَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ إِلَّا إِنَّهُمْ
لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَ يَمْشُوْنَ فِي الْأَسْوَاق (الفرقان 20)
“Dan kami tidak
mengutus Rasul-rasul sebelummu (Muhammad) melainkan mereka pasti memakan
makanan dan berjalan di pasar-pasar.”
وَ لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَ جَعَلْنَا لَهُمْ
أَزْوَاجًا وً ذُرِّيَة (الرعد 38)
“Dan sungguh, kami telah mengutus beberapa rasul sebelum
engkau (muhammad) dan kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan.”
3.
Iman kepada hari
akhir
Disebut hari akhir karena tidak ada malam setelahnya.
Arti iman kepada hari akhir adalah mempercayai dalam hati
bahwa hari akhir benar adanya. Segala yang terjadi di dalamnya sperti mizan,
shirat, surge dan neraka adalah benar. Pertanyaan dua malaikat, nikmat dan
adzab kubur dan hal-hal lain yang berkaitan dengan alam barzah adalah benar.
4.
Iman kepada
ketentuan Allah (qodha’ dan qodar)
Arti iman kepada
ketentuan Allah adalah meyakini dalam hati bahwa Allah menentukan kebaikan dan
keburukan sebelum Allah menciptakan makhluk, segala yang ada (alam semesta
beserta isinya) adalah atas ketentuan Allah dan segala yang terjadi adalah
karena ketentuan Allah dan mustahil terjadi sesuatu hal tanpa ketentuan dari
Allah subhanahu wa ta’ala.
و الله اعلم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar