Minggu, 19 April 2015

Safinah - bag 4: Rukun Iman (selesai)



1.      Iman kepada kitab-kitab Allah
Arti iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dalam hati bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabNya melalui para utusannya, di dalamnya adalah kalamnya Allah. Allah berfirman:
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللهُ النَّبِيِّيْنَ مُبَشِّرِيْنَ وَ مُنْذِرِيْنَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ (البقرة 213)
“Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para Nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkanNya bersama mereka  Kitab yang mengandung kebenaran, untuk keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.”
Kitab-kitab Allah merupakan kalam-kalam Allah yang azali (dahulu), bersama dengan dzatnya Allah, suci dari huruf dan suara dan segala yang terkandung di dalamnya adalah benar.
Allah menurunkan 104 kitab dengan perincian sebagai berikut:
1.      50 kitab diturunkan kepada Nabi Syist
2.      30 kitab diturunkan kepada Nabi Idris
3.      10 kitab diturunkan kepada Nabi Adam
4.      10 kitab diturunkan kepada Nabi Ibrohim
5.      Kitab Tauroh diturunkan kepada Nabi Musa
6.      Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa
7.      Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud
8.      Kitab Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad sallallahu’alahi wa sallam
Faidah
Nama-nama Alquran ada 4, yaitu: Alquran, Alkitab, Addzikr dan Alfurqan. Alquran berisi 30 juz, 114 surah. Ibnu Abbas berkata “jumlah ayat Alquran ada 6.616 ayat, 77.934 kalimat/kata, 333.671 huruf.”
Allah menjaga Alquran dari perubahan tangan manusia sebagaimana perubahan yang dilakukan pada kitab Injil dan Taurat. Allah berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَ إِنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ (الحجر 9)
“Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-quran dan pasti kami (pula) yang memeliharanya.”
2.      Iman kepada utusan-utusan Allah
Rasul adalah seorang laki-laki merdeka yang diberi wahyu oleh Allah dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia. Nabi adalah seorang laki-laki merdeka yang diberi wahyu oleh Allah dan tidak diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia.
Arti iman kepada utusan-utusan Allah adalah mempercayai dalam hati bahwa Allah mengutus utusan-utusanNya kepada makhluk Allah untuk memberi hidayah, menyempurnakan kehidupan kehidupan dunia dan akhirat. Allah memberi keistimewaan kepada mereka dengan mukjizat yang menunjukan kebenaran mereka. Mereka telah menyampaikan semua perintah Allah. Wajib memuliakan mereka tanpa membedakan satupun diantara mereka dan mereka terjaga dari segala dosa besar maupun dosa kecil.
Jumlah para Nabi 124.000 Nabi dan jumlah para Rasul ada 313 Rasul. Dan wajib bagi setiap manusia mengetahui 25 rasul secara terperinci. Yaitu:
1.      Adam              11. Yusuf                    21. Yunus
2.      Idris                 12. Ayyub                   22. Zakariya
3.      Nuh                 13. Syu’aib                  23. Yahya
4.      Hud                 14. Harun                    24. Isa
5.      Shaleh             15. Musa                     25. Muhammad SAW
6.      Ibrahim            16. Ilyasa’
7.      Lut                  17. Dzulkifli
8.      Isma’il             18. Daud
9.      Ishaq               19. Sulaiman
10.  Ya’qub                        20. Ilyas
Wajib bagi manusia untuk mengetahui sifat wajib (yang pasti ada dalam diri seorang Rasul), mustahil (yang tidak mungkin ada dalam diri seorang Rasul) dan jaiz (yang boleh terjadi dalam diri seorang Rasul) bagi Rasul.
Sifat wajib bagi Rasul ada 4, yaitu:
1.      As-Shidq (jujur)
Allah berfirman:
وَ صَدَقَ اللهُ وَ رَسُوْلُهُ (الأحزاب 22)
“Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.”
وَ صَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ (يس 52)
“Dan benarlah Rasul-rasul-Nya.”
2.      Al-Amanah (dapat dipercaya)
Allah berfirman:
أَنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ أَمِيْنٌ (الدخان 18)
“Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dapat kamu percaya.”
3.      At-Tabligh (menyampaikan)
Allah berfirman:

يَا اَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَ إِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَه (المائدة 67)
“Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanah-Nya.”
4.      Al-Fathonah (cerdas)
Sifat mustahil bagi Rasul ada 4, yaitu:
1.      Al-Kidzb (berbohong)
2.      Al-Khiyanah (ingkar janji)
3.      Al-Kitman (tidak menyampaikan risalah)
4.      Al-Baladah (bodoh)
Sifat jaiz bagi Rasul adalah sifat-sifat manusiawi pada umumnya dengan tanpa mengurangi derajat kenabian yang mulia. Seperti makan, minum, sakit yang ringan, berjalan di pasar dan menikah. Allah berfirman:
وَ مَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَ يَمْشُوْنَ فِي الْأَسْوَاق (الفرقان 20)
“Dan kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu (Muhammad) melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.”
وَ لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَ جَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وً ذُرِّيَة (الرعد 38)
“Dan sungguh, kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (muhammad) dan kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan.”
3.      Iman kepada hari akhir
Disebut hari akhir karena tidak ada malam setelahnya.
Arti iman kepada hari akhir adalah mempercayai dalam hati bahwa hari akhir benar adanya. Segala yang terjadi di dalamnya sperti mizan, shirat, surge dan neraka adalah benar. Pertanyaan dua malaikat, nikmat dan adzab kubur dan hal-hal lain yang berkaitan dengan alam barzah adalah benar.
4.      Iman kepada ketentuan Allah (qodha’ dan qodar)
 Arti iman kepada ketentuan Allah adalah meyakini dalam hati bahwa Allah menentukan kebaikan dan keburukan sebelum Allah menciptakan makhluk, segala yang ada (alam semesta beserta isinya) adalah atas ketentuan Allah dan segala yang terjadi adalah karena ketentuan Allah dan mustahil terjadi sesuatu hal tanpa ketentuan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
و الله اعلم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar